STUDI
KASUS BUDAYA TIDAK SEHAT
MAHASISWA MENGKONSUMSI MIE INSTAN
A.
LatarBelakang
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi
ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganik. Kebudayaan merupakan ciri khas
tersendiri bagi suatu masyarakat.
Budaya adalah hasil cipta, karya, dan karsa manusia. Budaya lahir akibat
adanya interaksi dan pemikiran manusia. Manusia akan selalu berkembang seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka hasilkan. Budaya
manusia pun juga akan ikut berkembang dan berubah dari waktu ke waktu. Hal
yang sama terjadi dengan budaya kesehatan yang ada di masyarakat. Budaya kesehatan
akan mengalami perubahan seiring
berjalannya waktu.
Kemajuan ilmu pengetuhuan yang pesat dan
teknologi yang semakin canggih mengakibatkan budaya kesehatan di
masa lalu berbeda dengan kebudayaan kesehatan di masa sekarang dan mendatang. Seperti pada era globalisasi dan semakin majunya teknologi saat ini, masyarakat
Indonesia banyak terpengaruh dengan budaya Instan. Budaya instan ini mulai muncul dan berkembang dari budaya memakan makanan yang instan seperti junk food. Harus diakui
bahwa budaya instan ini mulai
membudaya sejak banyaknya pendatang yang membawa makanan instan dari negaranya
ke Negara Indonesia. Mulai dari mie, mie yang berasal dari Cina ini mulai berkembang pesat sejak ditemukannya mesin pencetak mie. Mie mulai dikenal di Indonesia seiring dengan masuknya pendatang dari Cina ke Indonesia. Masyarakat Cina senantiasa menghidangkan mie, karena mie sudah menjadi bagian dari budaya.
Budaya instan kini menjadi budaya yang berkembang dan menyatu dengan tradisi masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu contoh,
sajian jajanan junk food yang serba instan sejalan dengan pola hidup
yang serba sibuk. Ketika semua orang diburu waktu, diperlukan penyeimbang yang bisa menengahi kebutuhan. Seperti halnya
yang terjadi pada kehidupan mahasiswa yang menginginkan segala sesuatu
yang serba cepat.
Budaya atau gaya hidup
adalah produk sosial yang harus disikapi secara bijak. Tidak semua harus
diterima, dan tidak semua juga harus ditolak. Akan tetapi, harus disikapi
secara arif agar tidak kehilangan manfaatnya, sekaligus bisa menghindari kerugian yang menyertainya.
Selain itu, Budaya instan
juga berpotensi melahirkan jiwa-jiwa yang malas dan tidak sabar menjalani
proses. Karena sudah terbiasa dan terdidik mendapatkan sesuatu secara cepat dan
praktis, tanpa melalui proses dan usaha panjang untuk memperoleh hasil yang
diinginkan. Dalam beberapa sisi berpotensi membunuh kreativitas. Keengganan menjalani proses ini pada akhirnya
berpotensi mematikan kreatifitas seseorang. Berbagai produk instan yang siap
saji, siap pakai membuat banyak orang yang tidak mengetahui teknik dan cara
pengolahan serta enggan berkreatifitas dengan berbagai bahan dasar pembuat
produk tersebut.
Mahasiswa yang sibuk dengan rutinitasnya sering kali melupakan kehidupan yang sehat. Mereka sering kali meremehkan kesehatan jasmaninya. Mahasiswa
kurang mementingkan bagaimana menjaga tubuhnya agar tetap sehat. Mahasiswa
lebih memilih mengkonsumsi makanan yang instan sehingga dapat lebih praktis dan
mendapat 3M (Makan Murah dan Mengenyangkan). Menurut para mahasiswa yang
menjadi narasumber, 3M merupakan bagian utama untuk mencari makan yang penting
dalam hidupnya.
Mahasiswa lebih
memilih mengkonsumsi makanan seperti junk food. Junk food adalah istilah untuk
makanan yang jumlah kandungan nutrisinya terbatas. Makanan yang tergolong junk
food yaitu Mie Instan. Mie instan adalah makanan yang mengandung garam, gula,
lemak dan kalori yang tinggi, tapi minim vitamin, protein, mineral, dan serat.
Padahal, seperti yang kita tahu semua zat gizi yang tidak terdapat pada mie
instan itu sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu, mie instan mengandung
banyak sodium, lemak jenuh, dan kolesterol yang apabila menumpuk di dalam tubuh
akan menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari yang ringan sampai berat,
tergantung kandungan timbunannya di dalam tubuh.
Mahasiswa dengan kesibukan rutinitasnya, tidak
memperdulikan gizi, bahkan bahaya yang mungkin mengintai dalam makanan yang
serba instan seperti mie instan. Mahasiswa lebih mengutamakan kepraktisan dari
mie instan seperti sudah tersedianya bumbu-bumbu instan untuk mempermudah
membuat aneka masakan mie dengan aneka rasa seperti rasa rendang, gulai, kari
ayam, soto, ayam bawang dan lainnya. Budaya mengkonsumsi makanan mie instan
yang tidak sehat pada kehidupan mahasiswa sangat berpengaruh bagi kesehatan.
Mie instan merupakan makanan cepat saji yang praktis, murah, enak dan
mengenyangkan. Banyak mahasiswa yang bahkan telah mengetahui dengan jelas
bahayanya mengkonsumsi mie instan yang terlalu sering namun para mahasiswa menghiraukan dampak dan efek samping
yang berkelanjutan bagi kesehatannya. Dalam makalah ini, akan dibahas alasan
yang pasti mengapa para mahasiswa sering mengkonsumsi mie instan yang sangat
berbahaya apabila di konsumsi berulang kali dan dampak yang ditimbulkan akibat
terlalu seringnya mengkonsumsi mie instan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Mengapa mahasiswa mengkonsumsi mie instan?
2.
Apakah dampak yang ditimbulkan mie instan terhadap kesehatan mahasiswa?
C. Tujuan
1.
Mengetahui alasan mahasiswa mengkonsumsi mie instan.
2.
Mengetahui dampak yang ditimbulkan mie instan terhadap kesehatan mahasiswa.
D.
Pembahasan
D.1
Alasan Mahasiswa Mengkonsumsi Mie Instan
Produk mie instan sebagaimana
diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin
banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian
juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang
tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena
harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama.
Hasil Wawancara:
1.
Nama : Rahmi
Menurut
Rahmi, seorang mahasiswi yang bertempat tinggal di kos putri H****
“Kalo menurut gue yah, mie instan itu enak, udah gitu lebih mudah soalnya masaknya praktis dan cepet lagi apalagi harganya
yang murah sedangkan gue lagi boke terus males juga,
masa malem-malem keluar beli makan, tapi
efeknya itu gue pernah terkena
maag, terus rambut gue jadi sering banged rontok”.
2. Nama : Yuni
Menurut
Yuni, seorang mahasiswi yang
bertemapt tinggal yang sama
dengan Rahmi
di kos putri “mie
instan itu murah, praktis,dan aku suka,efeknya ya kaya gini ni,
badan aku jadi gendut gara-gara keseringen makan mie waktu malem”.
3. Nama : Hesti
Menurut Hesti mahasiswi yang
juga bertempat tinggal di kos “mie
instan itu enak tapi kalau aku makannya pagi aku jadi ngantuk terus ngga fokus
sama pelajaran jadinya aku ngga mudeng,terus aku cepet
laper lagi jadi Cuma kenyang sesaat terus berat badan aku cepet naik gitu loh”.
Berdasarkan hasil hasil wawancara di kos tersebut,
alasan mahasiwa mengkonsumsi mie instan yaitu :
1. Praktis
dan cepat
Bagi sebagian besar mahasiswa, mie instan menjadi
makanan yang sangat praktis dan cepat
untuk dikonsumsi. Karena kesibukan mahasiswa
sebagai pelajar dengan berbagai aktivitas
dan rutinitasnya menyebabkan mahasiswa tidak memiliki
banyak waktu untuk memasak makanan yang lebih berkualitas. Oleh karena itu,
mahasiswa memilih alternative yang lebih efisien waktu, yaitu memasak mie
instan.
2. Harga
yang murah
Mie instan memiliki harga yang sangat terjangkau,
dan bagi anak kos yang pada umumnya harus hidup sendiri, maka alternative untuk
menghemat pengeluaran mereka adalah dengan mengkonsumsi mie instan.
3. Rasa
yang enak dan mengenyangkan
Banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan
mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai
strategi yang tepat, misalnya dengan
menambah berbagai variasi bumbu berbagai
rasa pada mie instan tersebut. Adanya pemikiran asal
enak, mengenyangkan dan murah bagi mahasiswa dalam mengkonsumsi makanan tanpa
melihat kualitas dari makanan itu sendiri, tanpa memikirkan dampaknya mahasiswa
memilih mie instan sebagai makanannya.
4. Minimnya
kesadaran hidup sehat
Mahasiswa merupakan manusia yang memiliki pendidikan
yang paling tinggi, secara otomatis memiliki ilmu pengetahuan dan pola pikir yang luas dibandingkan
dengan orang lain yang kurang
mengenyam pendidikan,. Tetapi karena kurang adanya kesadaran mahasiswa tentang dampak negative mengkonsumsi mie
instan, menjadikan mahasiswa secara rutin mengkonsumsi mie instan yang dapat
mengganggu kesehatan mereka.
5. Kebiasaan
Kebiasaan mengkonsumsi mie instan di masyarakat
Indonesia yang sudah
tertanam dan mendarah daging sehingga sulit
untuk dihilangkan. Sebelum mahasiswa tersebut hidup sendiri dalam dunia kos, mahasiswa sudah
mendapat budaya yang dibiasakan
mengkonsumsi mie instan dari keluarganya .
D.2 Dampak Mengkonsumsi Mie Instan
yang Berlebihan.
Mie instan
adalah makanan biasa yang sudah sangat terkenal dikalangan mahasiswa. Selain
mempunyai rasa yang lezat dan harga yang murah, mie instan juga praktis dan
cepat dalam memasaknya, membuat makanan ini banyak disukai mahasiswa terutama
mahasiswa yang tidak memiliki banyak waktu. Namun dibalik semua itu, terdapatdampak negatif mengkonsumsi mie instan secara
berlebihan bagi kesehatan tubuh. Mie instan tidak bisa
menggantikan makanan pokok seperti nasi yang lengkap dengan lauk pauknya.
Mie instan tidak juga memenuhi
kebutuhan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, karena walaupun mie instan mempunyai
kandungan karbohidrat dalam jumlah cukup besar tetapi kandungan vitamin,
mineral, serta protein yang dibutuhkan oleh tubuh sangat sedikit. Selain
itu, mie instan mengandung beberapa zat aditif yang jika di konsumsi berlebihan
akan mengancam kesehatan tubuh.Bahan-bahan yang harus diwaspadai yang
terkandung dalam mie instan adalah kandungan natrium, bumbu dan pelengkap (MSG
atau vetsin ), bahan penambah rasa, minyak sayur yang sumbernya dari hewan atau
dicampur lemak hewan, dan Solid Ingredient. Berikut ini beberapa penyakit yang
disebabkan karena mengkonsumsi mie instan secara berlebihan yang dialami oleh
mahasiwa:
1. Maag.
Penyakit maag atau biasa dikenal dengan gastritis
merupakan penyakit yang timbul karena adanya gangguan pada lambung yang
disebabkan oleh meningkatnya kadar asam lambung, peningkatan asam lambung dalam
waktu yang lama akan beresiko pada terjadinya radang lambung atau tukak lambung
sehingga bagi penderita akan mengalami rasa sakit pada lambung dan ulu hati
yang biasanya disertai rasa mulas dan perih pada bagian perut. Penyebab utama
meningkatnya kadar asam lambung selain karena seringnya
terlambat makan, stress, juga karena disebabkan oleh jenis makanan yang masuk
kedalamnya seperti mie instan.
2. Hipertensi.
Salah satu penyebab terjadinya penyakit hipertensi
adalah karena gaya hidup dan asupan makanan. Makanan yang dapat memicu naiknya
tekanan darah salah satunya adalah makanan yang mengandung sodium (Na) yang
banyak terdapat pada garam. Mie instan mudah membuatnya dan rasanya enak,
tetapi sebungkus mie instan mengandung 14 gram lemak dan 1,580 sodium.
3. Obesitas.
Mie instan dapat membuat tubuh menjadi gemuk apabila mengkonsumsinya
secara berlebihan. Didalam mie instan
terdapat kandungan-kandungan yang dapat membuat tubuh
gemuk apabila
terlalu sering makan mie instan yaitu kandungan karbohidrat & minyak dalam
jumlah besar. Mie Instan memang mengenyangkan, namun mie instan juga membuat kita lebih cepat lapar dari pada memakan nasi. Kandungan lain mie instan yang membuat gemuk
yaitu bumbu mie instan yang mengandung banyak MSG. Monosodium glutamat (MSG) selain dianggap
sebagai pemicu kanker dalam tubuh, juga memiliki kontribusi meningkatkan berat
badan. Hal ini dikarenakan porsi makan bertambah akibat rasa lezat makanan.
Selain itu juga karena adanya perubahan pada hormon leptin, hormon yang
mengatur nafsu makan dan metabolisme. Kegemukan atau obesitas tidak hanya
mempengaruhi penampilan seseorang saja tetapi juga berdampak buruk terhadap
kinerja otak. Orang yang obesitas akan mengalami perubahan respon otak terhadap
berbagai hal, termasuk sifat, stres dan kecerdasan intelektual.
4.
Rambut mudah rontok.
Mengkonsumsi mie instan yang berlebihan dapat
menyebabkan rambut mudah rontok. Rambut yang sering rontok bisa mengganggu
penampilan dan kepercayaan diri mahasiswa. Rambut rontok ini akibat kekurangan zat besi. Kondisi ini dapat
diperbaiki dengan mengubah gaya hidup atau pola makan sehat. Umumnya jika
rambut rontok akibat kekurangan zat besi maka bisa diatasi dengan mengonsumsi
makanan yang kaya akan gizi dengan kandungan zat
besi yang banyak seperti daging terutama hati dan
daging merah, oat meal, kacang kedelai dan sayuran berdaun hijau seperti bayam.
Menkonsumsi
mie instan yang banyak menyebabkan zat berbahaya menumpuk didalam tubuh dan
akan merusak jaringan sel otak sehingga dapat mengganggu konsentrasi atau cara
berfikir mahasiswa, dan ini bisa menyebabkan Stroke dan Kelumpuhan.
6.
Anemia
Mi instan
kini menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia, baik tua-muda di desa-kota.
Itu dipahami karena cara penyajian mi instan yang praktis, selain juga rasanya
yang gurih. Tapi banyak orang terutama mahasiswa tidak sadar
bahwa banyak mengonsumsi mi instan bisa menyebabkan anemia.
Budaya baru
orang Indonesia memakan mi instan sebagai lauk pauk untuk nasi atau pengganti nasi ini menunjang
terjadinya anemia. Mi instan tidak memiliki gizi terutama zat besi yang banyak
terdapat di ikan dan sayuran hijau. Padahal Anemia yang terjadi pada mahasiswa ini akan
meningkatkan proses penurunan kecerdasan (retardasi mental) 1,28 kali per
penurunan nilai hemoglobin yang terjadi pada mahasiswa yang bersangkutan.
7.
Chinese
restaurant syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini
lebih mirip keracunan. Hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie
instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa
pusing dan sesak nafas. Namun, penyakit ini tidak
terlalu fatal karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian.
Bahaya yang dapat ditimbulkan
oleh mie instan yaitu:
1. Mengandung Lilin
Mie
Instan mengandung lilin yang sangat berbahaya
bagi tubuh. Kandungan
lilin inilah yang membuat mie menjadi tidak lengket satu sama
lain. Dan hal itu akan membuat tubuh mengalami kesulitan dalam mencerna zat lilin
tersebut. Waktu yang dibutuhkan tubuh untuk dapat
mencerna lilin ±
2 hari. Hal
ini yang dapat menyebabkan
ganguan kesehatan pada pencernaan.
Apabila zat ini terus menumpuk dalam tubuh,
kemungkinan dapat menumbuhkan
penyakit kanker. Misalnya, kanker hati, usus, atau leukimia.
2. Mengandung Natrium
berlebih
Mie Instan juga mengandung Natrium
yang cukup tinggi. Natrium ini sangat berbahaya
bagi penderita Maag. Hal ini
dikarenakan mie instan memiliki kandungan
natrium yang tinggi dan bersifat
menetralkan lambung sehingga lambung akan mensekresi asam yang lebih banyak
untuk dapat mencerna makanan.
Akibatnya, asam lambung akan naik sehingga
menimbulkan pengikisan dinding lambung. Sementara itu, untuk seorang penderita hipertensi, kandungan natrium pada mie instan ini cukup
berbahaya karena dapat meningkatkan tekanan darah.
3. Zat-zat berbahaya lainya
Mie instan juga mengandung zat-zat berbahaya lainya
yang sering tidak kita sadari
keberadaanya. Oleh karena itu, ketelitian dalam
mengamati kandungan tersebut, zat-zat
tersebut diantaranya terdapat pada:
a.
Bumbu dan pelengkap
Bumbu ini, yang membuat Mie instan menjadi terasa nikmat. Bumbu mie instan biasanya mengandung zat
berbahan MSG atau vetsin. MSG mampu
menimbulkan penyakit Chinese
restaurant syndrome yang hampir mirip dengan keracunan.
Bukan hanya itu terdapat pula bahan
penggurih yang berupa HVP dan Yeast Extract. HVP atau
hidrolized vegetable protein adalah jenis protein yang dihidrolisasi dengan
asam klorida ataupun dengan enzim. Yeast
extract yang menjadi titik kritis adalah asam amino yang berasal dari hewan.
b.
Bahan penambah rasa
Biasanya mie yang dijual tersedia dalam
berbagai rasa, biasanya menggunakan flavor. Bahan inilah yang akan memberi rasa
mie. Bahan ini memiliki berbagai varian rasa seperti
ayam bawang, ayam panggang, kari ayam, soto ayam, baso, barbequ, dan
sebagainya.
4. Hal
tepenting yang harus anda perhatikan
“Peringatan bagi kita semua bahwa Mie Instan tidak
boleh dimasak bersamaan dengan bumbunya karena MSG yang terkandung didalamnya
bila dimasak diatas suhu 120°C akan berpotensi menjadi Karsinogen Pembawa
Kanker. Perhatikan prosedur penyajian pada bungkus Mie Instan, semua
menganjurkan agar masak mie dulu baru ditaburi bumbu atau bumbunya di taruh di
mangkok”
Oleh karena
itu, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh
mahasiswa untuk mengurangi bahaya mie
instant saat mengkonsumsinya yaitu:
1. Masaklah
mie instant dengan air yang banyak, kemudian air rebusannya di buang agar zat
pengawetnya juga terbuang. Lalu gunakan air yang baru untuk kuahnya.
2. Gunakan
cukup setengah dari bumbu penyedapnya, atau jangan digunakan sama sekali dan
cukup diganti dengan garam saja untuk mengurangi kandungan MSGnya.
3. Usahakan
jangan mengkonsumsi mie instan tiap hari. Karena tubuh kita perlu waktu untuk
menguraikan zat yang berbahaya. Dan minumlah air yang banyak.
4. Mie
mempunya nilai gizi yang rendah, untuk itu tambahkan sayuran, daging atau ikan
bila memasak mie instan.
E.
Kesimpulan dan Saran.
E.1
Kesimpulan.
Dari
hasil pengamatan dapat disimpulkan:
1.
Mahasiswa mengkonsumsi mie instan
dikarenakan harganya yang murah, cara memasaknya yang praktis dan cepat, serta rasanya yang enak.
2.
Dampak mahasiswa yang
mengkonsumsi mie instan berlebihan yaitu maag, hipertensi, rambut sering
rontok, obesitas, kerusakan jaringan otak dan anemia.
E.2 Saran
bagi mahasiswa
Mahasiswa
diharapkan tidak mengkonsumsi mie instan secara berlebihan dengan cara mengubah
gaya hidup instan yang serba ingin cepat, menjadi
gaya hidup sehat dengan memakan makanan yang sehat dan bergizi sehingga dapat memperbaharui budaya hidup yang tidak sehat menjadi
budaya hidup sehat.
Halo kak, saya mau mengutip makalah diatas. Tapi saya butuh halaman nya kak untuk mengutip. Apa boleh saya minta softfile nya? Trimakadih
BalasHapus